DURSASANA PELIHARAAN ISTANA”
Dalam karya tersebut ditelisik berdasarkan nilai sosial, moral dan religius dijelaskan bagaimana kekejaman petinggi istana yang sudah tidak lagi ada rasa belas kasihnya, yang ada hanya nafsu, nafsu dan nafsu, semuanya dilibas rata kerikil-kerikil yang mengganggu jalannya, sudah tidak ada rasa iba terhadap yang lemahh, lalu untuk apa sumpah yang telah diujarkan yang ujung-ujungnya hanya berterbangan layaknya kembang tebu yang tertiup angin. Penulis mengisahkan gambaran yang jelas yang digambarkan dalam secuil kulit yang diukur yang menjadikannya sebuah seni sebagai perawakan yang jelas bagaimana politik-politik yang terpupuk sejak jaman nenek moyang dan segalanya tersusun rapi dan tersetruktur bak bermain dalam bidak catur. Karya tersebut bahasanya cukup jelas dan tepat sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan mudah ditelisik pesan yang di amanatkan.
Komentar
Posting Komentar